(Kecuali berencana
untuk tidak mengkonsumsinya setelah di kupas)
Alasannya...
Ketika epidemi
influenza merebak di banyak tempat di dunia, seorang Dokter memperhatikan
"Ada keluarga
yang sama sekali tak tersentuh oleh demam influenza"
Ketika ia
mengunjunginya, mendapati keluarga ini tiap hari menaruh bawang merah yang
telah dikupas di piring dan meletakkannya di setiap kamar di rumah itu.
Ketika ia mengambil
salah satu piring dengan metoda bakteriologis yang semestinya, ia mendapati
seluruh permukaan bawang itu penuh virus influenza yang sudah inaktif. Bawang
merah itu memfokuskan virus ke dalam dirinya, lalu membunuhnya.
Bukan hanya virus
saja, tapi juga bakteri, semuanya terkumpul di situ dalam keadaan sudah inaktif
atau mati.
Beberapa toko yang
memasang bawang merah di sekitar tokonya juga terbebas dari serangan epidemi
dan mendapati karyawannya lebih sehat.
Jadi tempatkanlah
beberapa butir bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah mangkuk, tempatkan
di kamar tidur dan ruang keluarga,
Ganti setiap hari,
maka anda akan terbebas dari virus dan bakteri.
Seorang penderita
radang paru berat (pneumonia) menjalani perawatan bawang merah sebagai berikut
:
- Ambil sebutir bawang merah, iris kedua ujungnya.
- Salah satu ujungnya dicocok dengan garpu, lalu tangkai garpu dimasukkan sebuah botol agar dapat berdiri.
- Taruh
di samping ranjang penderita, semalaman paginya bawang merah berubah jadi
kehitaman karena penuh kuman. Kemudian dibuang, ganti dengan yang baru.
- Penderita
lebih cepat sembuh.
Apa efek dari semuanya
ini???
Bawang merah mentah
yang telah dikupas adalah magnet kuat bagi kuman.
Jadi jangan menyimpan
bawang merah mentah yang sudah dikupas, walaupun dalam lemari es .
Sebab itu sama dengan
anda menyimpan kuman dalam lemari es anda.
Begitu pula kentang
mentah, setelah diiris atau dikupas mudah sekali dimasuki kuman.
Karena itu sebaiknya
mengupas bawang merah mentah hanya jika langsung hendak dimasak .
Jangan dijadikan untuk
persediaan.
Semoga Bermanfaat
Sumber tulisan:
Eri Murniasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar