Kamis, 17 Januari 2019

FAKTA DURIAN



Saya dan suami adalah penggemar durian. Di musim durian seperti bulan-bulan ini, kami biasa berburu durian sampai ke Kalibawang Kulonprogo atau Candimulyo Magelang. Kalau cuaca sedang tidak bersahabat, cukuplah kami membeli durian di daerah Kamal atau di Jalan Magelang, depan TVRI.

Namun sejak akhir tahun 2017, suami saya sering mengalami hipertensi, (tekanan darahnya di atas 140/90) dan juga dislipidemia (kolesterol > 200, trigliserid > 200). Hal ini membuat suami berinisiatif mengurangi beberapa makanan yang menurut beliau bisa menyebabkan naiknya tekanan darah dan kolesterol, termasuk durian. Aduh...kalau seperti ini, nanti siapa yang akan menemani saya berburu durian?

Sebagai Ahli Gizi, saya sudah menjelaskan kepada beliau bahwa durian tidak mengandung kolesterol dan rendah natrium. Tapi apa daya, tanpa bukti yang cukup, beliau tidak percaya hal ini. “Nyatanya to bu, kalau habis makan durian, rasanya cumleng, kenceng-kenceng di leher, badan rasanya pegel-pegel semua”, katanya, “Itu tandanya tekanan darah ayah naik dan kolesterol ayah juga naik”, lanjutnya. Dengan santainya saya menjawab, “Ah, itu sugesti ayah saja”.

Untuk meyakinkan beliau, mulailah saya mencari bukti-bukti penelitian. Rahardiansyah Ramadhani dan Mohammad Sadikin, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, telah membuat penelitian yang berjudul The Effect of Durian (Durio spp) Consumption on The Blood High – Density Lipoprotein Level. High-density lipoprotein atau HDL adalah zat yang tidak larut dalam air dan memiliki fungsi untuk membawa kolesterol ester dan kolesterol dari jaringan kembali ke hati. Diyakini bahwa konsumsi durian berlebihan dapat menyebabkan status kesehatan yang buruk karena dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rumor tersebut benar atau tidak. Hasil penelitain menunjukkan konsentrasi HDL lebih rendah pada kelompok intervensi (yang mengkonsumsi durian) dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak mengkonsumsi durian), namun tidak signifikan. Rendahnya HDL adalah faktor resiko untuk aterosklerosis. Tingkat kolesterol total dalam penelitian ini juga mengalami penurunan. Jadi, kita tidak bisa menilai bahwa durian adalah buruk bagi kesehatan. Hmm...

Penelitian berikutnya berjudul Effect of Durian Intake on Blood Presure and Heart Rate in Healthy Individuals oleh Endang Kumolosasi, Teh Siew Gyn, Ahmad Hasnan Mansor, Mohd Makmor Bakry, Nozazrina Azmi dan Malina Jasamai dalam International Journal of Food Properties. Penelitian ini meneliti hubungan antara asupan durian dan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung pada pria sehat. Tekanan darah sistolik dan diastolik tetap normal untuk kelompok yang diberi durian. Namun, peningkatan denyut jantung yang signifikan terjadi pada kelompok yang diberi 500 gram durian pada 0,5-2 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jumlah asupan durian yang sederhana tidak mempengaruhi tekanan daran dan denyut jantung pada individu sehat. Hmm... (lagi).

Untuk melengkapi argumen saya kepada suami, rasanya kurang lengkap kalau saya tidak mencantumkan kandungan gizi buah durian. Data berikut ini saya ambil dari Wikipedia.

Kandungan Gizi Durian Jumlah per 100 gram
Kalori (kcal) 147
Jumlah lemak 5 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 2 mg
Kalium 436 mg
Jumlah karbohidrat 27 gram
Serat pangan 3,8 gram
Protein 1,5 gram
Vitamin A 44 IU
Kalsium 6 mg
Vitamin B6 0,3 mg
Magnesium 30 mg
Vitamin C 19,7 mg
Zat besi 0,4 mg
Vitamin B12 0 mg

Kasus-kasus negatif yang terjadi selama ini berkaitan dengan durian adalah akibat terjadinya over energy karena makan durian dalam porsi yang berlebihan. Jika energi tidak tersalurkan, maka akan menyebabkan terganggunya keseimbangan di dalam tubuh. Sehingga disarankan agar makan durian cukup 100-200 gram saja setiap kali makan. Juga diperhatikan, makan durian tidak dicampur dengan makanan / minuman bersoda atau beralkohol, dan hindari makan durian pada saat menjelang tidur.



Oleh : Dian Wijayanti
Sleman, 20 Februari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar